Laporan Praktikum Reaksi Eksoterm
dan Endoterm
Reaksi
Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Tujuan : untuk mengetahui reaksi endoterm
dan reaksi eksoterm
Teori : Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
membebaskan kalor. Contoh Eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan
nyala api unggun. Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh
Endoterm: asimilasi dan fotosintesis. Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari
sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi
produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr).
Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Reaksi
Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)
Pada
reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda
positif.
Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positif)
Perubahan
entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram
tingkat energi seperti berikut ini:
Pada
reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada
reaksi tersebut dikeluarkan panas.
H = ( – )DPada reaksi eksoterm harga
Contoh : C(s) + O2(g) ® CO2H = -393.5D(g) + 393.5 kJ ; kJ
H = ( – )DPada reaksi eksoterm harga
Contoh : C(s) + O2(g) ® CO2H = -393.5D(g) + 393.5 kJ ; kJ
Pada
reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada
reaksi tersebut dibutuhkan panas.
H = ( + )DPada reaksi endoterm harga
Contoh : CaCO3®(s) CaO(s) + CO2H =D(g) – 178.5 kJ ; +178.5 kJ
H = ( + )DPada reaksi endoterm harga
Contoh : CaCO3®(s) CaO(s) + CO2H =D(g) – 178.5 kJ ; +178.5 kJ
Banyak
reaksi yang berlangsung serta merta begitu zat peraksi dicampurkan, tetapi
banyak juga yang memerlukan pemanasan supaya menjadi reaksi. Reaksi eksoterm
yang berlangsung serta merta menyebabkan kenaikan suhum sedangkan reaksi
endoterm menyebabkan penurunan suhu. Reaksi eksoterm ada juga yang memerlukan
pemanasan untuk memaulai reaksi, termasuk jenis ini adalah reaksi pembakaran.
Alat dan
Bahan :
1. Tabung
reaksi 6. Larutan HCl
2. Spatula
7. Potongan pita magnesium
3. Gabus
8. Kristal barium hidroksida
4. Alat
pemanas 9. Belerang dan serbuk besi
5. Bubuk
tembaga (II) karbonat
Langkah kerja :
1.
Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam
sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4
cm. Amati perubahan yang terjadi dan rasaan perubahan suhu tabung reaksi.
2.
Masukkan kristal barium hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O)
sebanyak 2 spatula kedalam tabung reaksi. Tambahkan kristal amonium klorida (NH4Cl)
sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang
tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas
yang timbul. Catat pengamatan anda.
Catatan :
perhatikan cara mencium/membaui gas
3.
Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2
spatula. Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu
sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat
pengamatan anda.
4.
Masukkan 3 spatula bubuk tembaga (II) karbonat (CuCO3) ke dalam
tabung reaksi. Panaskan tabung sampi mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga
tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamaatan
anda.
Hasil
Pengamatan :
NO
|
Percobaan
|
Jenis Reaksi
|
1
|
Larutan HCl
|
Eksoterm
|
2
|
kristal barium hidroksida
|
Endoterm
|
3
|
Serbuk belerang
|
Eksoterm
|
4
|
bubuk tembaga (II) karbonat
|
endoterm
|
Pertanyaan
:
1. Gejala
apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan
4 ?
2. Jika
hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu
campuran pada (1) dan (2) ?
3.
Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (produk) dibandingkan dengan
jumlah energi zat pereaksi (reaktan) pada reksi 1, 2, 3 dan 4 jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama ?
4.
Gambarlah diagram tingkat energi untuk keempat reaksi tersebut ?
Jawaban
1. Percobaan
1 : Pada saat potongan pita magnesium di masukkan kedalm larutan asam
klorida (HCl) menimbulkan gelembung berupa gas sehingga beberapa selang waktu
kemudian pita tersebut berubah menjadi putih.
Percobaan
2 : Pada kristal barium hidroksida
(Ba(OH)2.8H2O) yang ditambahkan dengan Kristal amonium
klorida(NH4Cl) dan di tutup dengan gabus sehingga udara tidak dapat
masuk dan keluar, kemudian pada saat tabung di pegang terasa dingin dan setelah
gabus di buka di kipas tercium bau yang tidak sedap.
Percobaan
3 : Pada saat pembakaran terjdi
perubahan warna pada serbuk besi , yaitu mula-mula berwarna oranges
lama-kelamaan berubah berwarna kemerahan kemudian berubah menjadi warna hitam.
Percobaan
4 : Pada saat pembakaran terjadi
perubahan warna pada bubuk tembaga (ll)karbonat (CuCO3) yang awalnya
berwarna biru kemudian berwarna hitan dan tercium bau yang sangat menyengat.
2. Percobaan
1 : pita magnesium meleleh
Percobaan
2 : senyawa yang bereaksi akan
mencair
3.pada reaksi (1) terjadi reaksi
eksoterm, di mana system membebaskan energi. Sebab entalpi produk( HP )
lebih kecil daripada entalpi pereaksi( HR ). Oleh karena itu,
perubahan entalpinya bertanda negative (-)
Reaksi :
Mg + HCl ®
MgCl2 + H2 ΔH = Hp- Hr < 0 ( bertanda
negative )
HP HR
Pada reaksi (2) terjadi reaksi
endoterm, di mana sistem menyerap energi. Sebab entalpi produk ( HP )
lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR ). Oleh karena itu
perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
Ba(OH)2
(s)+ 2NH4Cl ® BaCl2 (aq)+ 2NH4Cl.OH (aq)
HR HP
ΔH =
Hp- Hr > 0 (bertanda positive)
Pada reaksi (3) terjadi reaksi
eksoterm, di mana sistem membebaskan energi. Sebab entalpi produk( HP )
lebih kecil daripada entalpi pereaksi( HR ). Oleh karena itu,
perubahan entalpinya bertanda negative (-)
Reaksi :
Fe + S ®
FeS ΔH = Hp- Hr < 0 ( bertanda negative )
HP HR
Pada reaksi (4) terjadi reaksi
endoterm, di mana sistem menyerap energi. Sebab entalpi produk ( HP )
lebih besar daripada entalpi pereaksi (HR ). Oleh kare na itu
perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
CuCO3
® CuO + CO2 ΔH = Hp- Hr > 0 (bertanda positive)
HR HP
4.
percobaan 1 percobaan 3
Percobaan
2 percobaan 4
Kesimpulan
:
Dari hasil
percobaan dapat di simpulkan bahwa sebagian reaksi dapat berlangsung pada suhu
rendah , sementara reaksi lain hanya dapat berlangsung pada suhu yang tinggi.
Reaksi yang memerlukan pemanasan itu belum tentu endoterm. Reaksi antara serbuk
besi dengan serbuk belerang merupakan contoh reaksi eksoterm yang hanya dapat
berlangsung pada suhu tinggi. Meskipun memerlukan pemanasan, reaksi secara keseluruhan
membebaskan energi. Reaksi eksoterm seperti itu memerlukan panas untuk mencapai
kondisi yang memungkinkan reaksi dapat berlangsung. Jika reaksi sudah mulai
berlangsung, maka pemanasan tidak diperlukan lagi. Sebaliknya, reaksi endoterm
yang berlangsung pada suhu tinggi terus-menerus memerlukan pemanasan. Jika
pemanasan dihentikan, maka reaksi akan terhenti. Reaksi peruraian CuCO3
( tembaga (ll) karbonat) merupakan contoh reaksi endoterm yang berlangsung pada
suhu tinggi. Jadi reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi
eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi
endoterm.
laporan :Reaksi Eksoterm dan Endoterm
- Tujuan
- Membedakan reaksi Eksoterm dan Endoterm melalui percobaan
- Alat dan bahan
- Tabung reaksi 3 buah
- rak tabung 1 buah
- cawan porselin 1 buah
- pipet tetes 1 buah
- spatula 1 buah
- gelas ukur 10 mL 1 buah
- Bunsen 1 buah
- kaki tiga/ kasa 1 buah
- penjepit tabung 1 buah
- larutan HCl 2 M
- pita Mg
- kristal Ba(OH)2.8H2O
- kristal NH4Cl
- serbuk besi
- serbuk belerang
- bubuk CaCo3
- Kapas sebagai sumbat
- Dasar teori
Dalam
reaksi kimia terjadi perubahan energi atau kalor atau panas dibedakan menjadi
dua
:
1.
Menyerap
kalor/panas → reaksi endoterm
i.
nilai
entalpi (ΔH) = positif (+)
ii.
Energi
produk lebih besar dari energi reaktan
iii.
dari lingkungan ke sistem
2.
Melepaskan
kalor/panas → reaksi Eksoterm
i.
nilai
entalpi (ΔH) = negative (-)
ii.
Energi
produk lebih kecil dari energi reaktan
iii.
dari
sistem ke lingkungan
- Cara kerja :
- masukkan ± 3 mL larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita Mg sepanjang 4 cm. Amati perubahan yang terjadi dan perubahan suhu tabung reaksi.
- masukkan kristal Barium Hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal amonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran tersebut kemudian tutuplah dengan kapas. pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul.
- campurkan serbuk belerang sebanyak 3 spatula dengan serbuk besi sebanyak 1 spatula. Masukkan campuran itu ke dalam cawan porselin panaskan sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi.
- masukkan 3 spatulabubuk tembaga (II) karbonat (CuCO3) ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung sampai mulai perubahan pada bubuk tembaga (II) Karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi.
- buat kesimpulan dari pengamatan diatas.
- Hasil pengamatan
No
|
Pengamatan sebelum
|
Pengamatan sesudah
|
reaksi
|
1
|
|
|
Eksoterm
|
2
|
Ba(OH)2. 8H2O
NH4Cl
|
|
Endoterm
|
3
|
Fe + S
|
|
eksoterm
|
4
|
CuCo3
|
|
Endoterm
|
- Gambarkan diagram reaksi eksoterm dan endoterm serta persamaan reaksi termokimia.
a.
percobaan 1
pita Mg
dimasukkan ke dalam 2 mL Hcl 2M
2 HCl(aq)
+ Mg(s) → MgCl2
+ H2 + panas
hijau = H1
, kuning = H2
Reaksi
diatas eksoterm : H1 > H2 , perubahan entalpi ΔH
adalah H2 – H1 berharga negatif
ΔH = (H.
MgCl + H. H2) – 2 x H.HCl + H. Mg
berharga
negatif
persamaan
reaksi
2HCl(aq)
+ Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(q)
b.
percobaan 2
NH4Cl
dimasukkan ke dalam Ba(OH)2. 8H2(S)
Ba(OH)2.
8H2(S) + 2NH4 Cl
→ BaCl2 + 2H2O
+ 2NH3 + 8H2O
= Dingin
Hijau = H1,
kuning = H2
reaksi
diatas endoterm : menyerap panas, maka H2 > H1
sehingga perubahan entalpi ΔH : H2 – H1 berharga positif
ΔH =
(H.Ba(OH)2 + H.8.H2O + H.2.NH4Cl) – (H.BaCl2
+ H.2H2O + 2.H.NH3 + 2.8.H2O)
berharga
negative
Persamaan
reaksi Ba(OH)2. 8H2O + NH4Cl → BaCl2
+ NH3 + H2O
c.
Percobaan 3
Fe + S →
FeS
Hijau = H1,
Kuning = H2
ΔH : (H .
FeS) – (H . Fe + H . S)
berharga
negative
Persamaan
reaksi : Fe + S → Fes
d.
Percobaan 4
CuO
dimasukkan ke dalam CO2
CuO
+ CO2 → CuCO3
Hijau = H1,
kuning = H2
Reaksi
diatas termasuk reaksi Endoterm : menyerap panas, maka H2> H1.
sehingga perubahan entalpi ΔH : H2 – H1 berharga positif.
ΔH : (H .
CuO + H . CO2) – ( H . CuCO3)
berharga
positif (+)
reaksi
endoterm
persamaan
reaksi :CuCO3 → CuO + CO2
- Kesimpulan
Reaksi
kimia yang melibatkan penyerapan kalor disebut reaksi endoterm. Perubahan
entalpi (ΔH) berharga positif (+), sedangkan reaksi kimia yang melibatkan
pelepasan kalor disebut reaksi eksoterm. perubahan entalpi (ΔH) berharga
negatif (-).
0 komentar:
Posting Komentar