Kisah Seram dan Misteri
9 mei 2013
Kisah Benar Bukti Kekuasaan Allah tentang peristiwa luarbiasa iaitu kematian
seorang wanita Indonesia yang berumur 25 tahun bernama Aslina...
Beliau yang mengalami sakit tenat dan telah mendapatkan rawatan di Hospital
Swasta di Melaka telah meninggal dunia selama 2 jam dan koma selama 2 hari 2
malam dan hidup kembali selepas itu. Dalam masa beliau telah diistihar mati
oleh doktor, beliau telah mengalami beberapa kejadian luar biasa semasa beliau
dalam keadaan koma.
Beliau menceritakan pengalaman beliau bagaimana diawal saat malaikat
mencabut nyawanya melalui kanan dan menceritakan betapa sakitnya beliau ketika
nyawanya dicabut. Aslina juga menceritakan bagaimana beliau telah didatangi
oleh 2 malaikat yang memimpin dan membawanya ke Alam Barzakh. Aslina telah
menyaksikan dan melihat ramai manusia telah diseksa mengikut amalan dosa yang
dilakukan oleh mereka.
Ianya telah menjangkau diluar kotak fikiran manusia yang normal seperti kita.
Itulah kekuasaan ALLAH pada Hambanya Dan Satu Petunjuk Agar Hambanya Insaf
Menuju Kejalan Allah.
Bertemu Sang Ayah
Menurut pengakuan Aslina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat.
Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. “Rasanya sangat
sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,”tuturnya.
Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup
dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
suatu tempat. Aslina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang
sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. “Wahai ayahku bisakah aku bertemu
denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah,” ucapnya.
Memang di tempat itu Aslina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun
dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut,
Aslina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian, kedua malaikat
memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya. Tentunya dia tidak
menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun.
Kemudian sang ayah bertanya kepada Aslina, maksud kedatangannya. Dia
menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah
menyuruh Aslina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Aslina
menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia
menyebut rukun Islam satu persatu.
Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Aslina ke suatu
tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia
disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak
hanya itu, Aslina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan
seluruhnya sama.
Di tempat itu, Aslina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk
kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok
wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok
wanita tersebut. “Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia,” kata
wanita tersebut.
Kemudian Aslina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat
menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria
berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk.
Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton.
Melihat kejadian itu, Aslina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut
semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang.
Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan
panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang
tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak
pernah menyebut sahadat.
Aslina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut
keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang
lain.
Kemudian gambaran, seorang ustat yang dihantam dengan lahar panas yang
mendidih. Kembali Aslina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina
dengan istri orang lain.
Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini
menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan
selama di dunia.
Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di
lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya,
hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut
merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu
kepada orang lain.
Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Aslina
alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa
Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita
dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah ‘perjalanan ghaib’ yang dituturkan
Aslina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.
Menurut Aslina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran
manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking
gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi.
Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian
sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Aslina tidak
bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah
dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir.
Terdengar suara yang memerintahkan Aslina untuk berzikir selama dalam
perjalanan. Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama
dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah
menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya.
Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab,
berbunyi ‘Husnul Khotimah’.
Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka’bah. Ketika melihat tulisan dan
gambar Ka’bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan
Alhamdulillah.
Aslina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya.
Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.
Nabi Muhammad
Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak
seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu
untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Aslina hijrah ke
tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah
Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan
sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad
sedang memberi makan fakir miskin.
Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian
menakjubkan. Tiba-tiba cahaya ‘Husnul Hotimah’ yang ada di tangannya lepas,
kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi
terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia,
berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas
terbentang dan tajam. “Raut muka seperti orangAsia (oval, red) namun tidak
kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi
Muhammad,” katanya.
Melihat peristiwa itu, lantas Aslina bertanya kepada malaikat dan amalnya.
“Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat.
Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?” Dijawab bahwa Anda adalah orang yang
mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya,
karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan.
Perjalanan tidak di situ saja, Aslina dan pengawalnya berbalik arah untuk
pulang. Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan
umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang
tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak
tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali
agar bisa bertaubat. “Jarak Aslina dengan mereka hanya lima meter, namun tak
bisa memberikan pertolongan,” ujarnya.
Selama melihat kejadian itu, Aslina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal)
dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat
kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Aslina berlari sepanjang Arab Saudi
atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut.
Aslina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian
hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir
yang dilakukan Aslina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini
ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir,
Aslina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya.
“Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan.
Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan.
Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.”
Kejadian Aneh
Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV
Bengkalis. Saat itu, Aslina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda
yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak
bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan
rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini
membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini
diabadikan pengunjung dan krew SJTV.
Setelah Aslina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok
tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin. Menutup pengalaman
ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan
menyebutkan, selama ini Aslina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya
diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari
penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih
bersih dan berseri. Mengenai amalannya, “Selama ini dia memang rajin
mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari,” kata sang paman
menutup kisah tersebut.
sumber https://www.facebook.com/KisahSeramDanMisteri/posts/330181467110709